Search This Blog

Selasa, 08 Februari 2011

SEMANGAT MENCARI ILMU

TINGKATKAN PERHATIAN SEMANGAT DALAM MENCARI ILMU


  

Perhatian (semangat)  terluhur dalam mencari Ilmu ialah ilmu tentang Kitabullah dan sunnah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam. Sedangkan tekad paling tercela ialah mencari masalah-masalah aneh dan ganjil, dan berbagai perkara yang tidak pernah dan tidak akan terjadi, atau tekad (hasrat) untuk mengenal perselisihan pendapat namun bukan untuk mencari kebenaran, dan tidak mengambil manfaat darinya.

Adapun tekad (semangat) paling tinggi yang berkenan dengan keinginan ialah untuk mencintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan mematuhi ajaran-Nya, sedang tekad terburuk berkenaan dengan hal ini ialah, mengikuti keinginan hawa nafsu dan beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala sesuai keinginannya bukan sesuai dengan kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Semangat yang pertama (hasrat untuk mencintai Allah dan mematuhi ajaran-Nya) berarti dia menginginkan Allah dan Kehendak-Nya.

Sedang tekad yang kedua (mengikuti keinginan dirinya) berarti menginginkan sesuatu dari Allah tetapi tidak memenuhi apa yang dikehendaki oleh-Nya.

Wallahu'alam bishshawab.

~>(Disunting dari Nasehat Ibnul Qayyim)



Renungan dalam Update status 'Dunia Maya."


Awas! Ada Malaikat ^_^,

Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:


Ahu mu'aqqibaatun min bayni yadayhi wamin khalfihi yahfazhuunahu min amri allaahi inna allaaha laa yughayyiru maa biqawmin hattaa yughayyiruu maa bi-anfusihim wa-idzaa araada allaahu biqawmin suu-an falaa maradda lahu wamaa lahum min duunihi min waalin

Artinya:

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah [*]. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan [**] yang ada pada diri mereka sendiri.

 Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

(QS Ar-Ra'd [13]:11)


 [*]. Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa malaikat yang mencatat amalan-amalannya. Dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut malaikat Hafazhah.

 [**]. Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.

Maha Benar Allah dengan Segala Firman-Nya.


"Carilah kebenaran, dan jangan mencari pembenaran."

"Tinggalkanlah lemah kemauan dan  mencari-cari alasan. Tanamkanlah niat, teguhkanlah hati, gunakanlah sisa umur kita semaksimal mungkin, berusahalah sekuat tenaga, ambillah setiap kesempatan & bersegeralah melakukan sesuatunya sebelum kita sakit bahkan 'MALAIKAT' menjemput kita.'


"Maknai' kehidupan selagi nafas masih berhembus.
Bertekad Meminimalisir semua kesalahan,
berbagi atas dasar ke'Iman'an kepada-Nya,
'belajar' memahami segala sesuatunya,
tanpa memaksakan kehendak diri,
dan 'menjaga' perasaan orang lain."

~A.M.N~

"Menjalani 'hidup' harusnya memberikan pengalaman inspiratif. Muhasabah diri masa lalu sangat dperlukan sebagai daya kekuatan yang menakjubkan untuk menaklukkan tantangan dihari ini & berikutnya. Kegagalan/kesuksesan yang diraih menjadi 'bekal' untuk kehidupan yang semakin tegar dan berprinsif. Semakin 'jeli mebaca' pesan keseharian yang semakin bekembang, agar tak ada lagi kata 'sia-sia' dalam hidup ini. Menjalani hidup dengan 'kebahagiaan', dengan Motivasi Islami."

~A.M.N.~



"Carilah ilmu yang bisa engkau amalkan
dan jangan mencari ilmu yang hanya bisa engkau omongkan."

~~~~~>(Imam Sufyan ats-Tsauri)<~~~~~


Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:


Sabbaha lillaahi maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi wahuwa al'aziizu alhakiimu

->Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


Yaa ayyuhaa alladziina aamanuu lima taquuluuna maa laa taf'aluuna

-> Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?


Kabura maqtan 'inda allaahi an taquuluu maa laa taf'aluuna

->Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.

(QS. Ash-Shaff [61] :1,2,3)


0 komentar: