Search This Blog

Sabtu, 29 Januari 2011

GADIS SHALEHA JEMPUT MAUT DENGAN SENYUM



Sakaratul maut merupakan peristiwa luar biasa yang di  alami oleh setiap manusia yang akan meninggal dunia.Karena itu  manusia yang mengalaminya biasanya  merasa kesakitan dan sangat susah. Akan tetapi ,ada juga manusia yang  memiliki keistimewaan dapat melalui masa sakaratul maut dengan tenang dan damai. Biasanya keistimewan itu mereka dapatkan karena amal perbuatan mereka yang Ikhlas dan bersih selama hidupny

Satu orang yang mendapatkan keistimewaan itu adalah Sukarni,Seorang gadis shaleha yang meninggal bebrapa tahun lalu ,tepatnya pada tanggal 10 januari 2001.Gadis ini bukan hanya mengalami sakaratul maut dengan tenang dan damai ,tetapi juga mengakhiri hidupnya dengan senyum tersungging di bibirnya. Peristiwa ini di saksikan sendiri oleh ibunya ,yaitu siti hajar, yang dengan penuh kasih seorang  ibu menemani saat saat terakhirkehidupan sukarni yang saat itu sedang menderita sakit.

    Menurut janda berusia 62 tahun yang biasa di panggil ibu Adah ini , pada saat saat terakhir hidupnya ,sukarni seolah tidak tampak sedang mengalami sakaratul maut. Pada waktu itu, gadis yang biasa di panggil Karni ini memang sedang sakit. Ia sudah sebulan lamanya menderita sakit akibat paha di  bagian  belakangnya berlubang.Akan tetapi  pada hari itu ia tak mengeluh sakit atau kepayahan seperti yang biasa tampak pada orang orang yang mengalami sakaratul maut. pada waktu itu Karni sedang berbaring di tempat tidurnya sambil berdzikir memegang tasbih seperti hari hari biasanya .Kebetulan ibunya juga berada di sampingnya  menemani anaknya yang ke lima ini.

    Ketika ibu Adah hendak berdiri dan keluar kamar, tiba tiba ia melihat mata anaknya memandang dengan pandangan lain,seolah tak mau melepaskan pandangannya dari  wajah ibunya.Melihat keanehan itu ibu Adah  membatalkan niatnya untuk pergi keluar kamar Ia duduk kembali di sisi anaknya

Begitu orang tua ini menundudukan tubuhnya di  atas tempat tidur di samping anaknya ,tiba tiba mulut anaknya bergerak gerak mengucapkan sesuatu yang tidak jelas. Mungkin ia mengucapkan kalimat talkin. Perlahan lahan  mata gadis  Shaleha itu terpejam bersamaan dengan senyum yang menyungging dari bibirnya  Dan gadis Shaleha meninggal dengan Indahnya .

Inilah sederetan cerita yang  saya dapatkan tentang detik detik terakhirnya gadis shaleha itu.

     ''Waktu itu saya hendak keluar kamar, tiba tiba  saya melihat Karni menatap kepada saya dengan  tatapan aneh sekali.Ia menatap saya terus tanpa berkedip sekali pun.saya membatalkan niat saya untuk keluar kamar.Saya dekati dia lagi . Tidak lama kemudian ,mulutnya bergerak gerak,sepertinya mengucapkan sesuatu, tetapi tidak dapat saya dengar,lalu matanya terpejam sambil mulutnya begini[tersenyum] Cerita Ibu Adah sambil menyungging senyum kecil mencontohkan  bagaimana karni tersenyum pada saat saat terakhir dalam hidupnya.

  • TETAP SHALAT MESKIPUN SAKIT PARAH.

Menurut Ibu Adah,Karni sudah lama menderita sakit akibat jatuh dari tangga  di depan rumahnya,sekitar dua tahun sebelum ia meninggal dunia.Akan tetapi ia waktu itu tida merakan sakit apapun, sehingga Ibunya tidak membawanya ke dokter.Setelah lebih dari satu tahun  ia baru merasakan tulang punggungnya seolah terlepas dan pahanya terasa sakit.pada saat itu ia masih bisa berjalan dan shalat dengan berdiri.

 Tidak lama setelah merasakan sakit di punggung dan pahanya,di salah satu pahanya terdapat benjolan sebesar kepalan tangan .Benjolan itu kemudian pecah dan menimbulkan lubang yang cukup besar.Sakit yang di derita Karni semakin parah.Saat itu ia masih bisa berjalan sedikit,tetapi  tidak bisa lagi shalat dengan berdiri,kerena ia tidak bisa rukuk dan sujud.Dalam  kondisi seperti itu ,karni masih tetap  menjalankan kewajiban  shalat lima waktu,meskipun ia harus melakukannya dengan berbaring. Bahkan ,ia masih  tetap melaksanakan shalat shalat sunat seperti shalat Dhuha dah Tahajud.

''meskipun kondisinya sudah parah seperti itu, Karni tidak mau meninggalkan shalat lima waktu.
Ia shalat dengan berbaring dan bertayamum.Ia sempat ragu dan bertanya kepada saya, apakah shalatnya sah atau tidak? Saya jawab sah sah saja, karena keadaan yang memang tidak memungkinkan shalat dengan cara seperti biasanya  orang yang sehat .''kenang Ibu Adah.....


  • KEJADIAN ANEH MENJELANG KEMATIAN KARNI.

Sekitar dua bulan menjelang  kematiannya  Karni, tepatnya pada malam pertama bulan Ramadhan tahun 2000,karni mengalami masa masa kritis. Ketika orang orang bersiap  hendak pergi ke masjid untuk Shalat Tarawih yang pertama pada bulan Ramadhan itu. Karni seolah tak sadarkan diri sejak selesai Shalat Magrib,Mulutnya tidak berhenti beristighfar sambil matanya berair menahan tangis.Di sela sela Istighfar itu, beberapa kali  terdengar ia meratap sedih.
'' Ya Allah ,,, jangan ambil Karni  dulu .Karni belum siap,Karni belum rela meninggalkan Emak Karni''
Ratap Karni pada malam itu .

  Berjam jam Karni mengalami masa itu ,  Orang orang  di sekelilingnya juga ikut menangis mendengar ratapannya yang sungguh menyentuh hati itu. Berkali kali Ibu dan sodara sodaranya mengguncang guncang tubuh Karni,tetapi  Karni tetap saja tak perduli dan terus mengucap Istighfar tanpa henti.

Sekitar pukul sembilan malam,Karni baru berhenti berIstighfar.Ia mau berbicara kembali seperti biasanya .Bahkan ketika teman-temannya menjenguknya setelah shalat tarawih,Karni bisa berbicara dengan mereka. Seolah tak tak mengalami peristiwa yang baru saja terjadi.

Dan keesokan harinya Ibunya menanyakan perihal kelakuannay tadi malam  yang beristighfar dan meratap. Dengan tegas Karni bercerita , Bahwa pada malam itu Karni di datangi  dua orang lelaki berjubah putih  yang menyuruhnya Beristighfar.Lelaki itu mengatakan bahwa  jika Karni tidak mengucap Istighfar, maka mereka akan mencabut nyawanya .Kerena itulah,Karni terus beristighfar tanpa menghiraukan sapaan orang orang di sekelilingnya.

Satu bulan kemudian ,datanglah hari Raya Idul Fitri. Para tetangga , kenalan dan sanak sodara Karni  bergantian datang kerumah Karni untuk bersilaturahmi[berlebaran]. Masa masa itu karni pergunakan untuk meminta maaf kepada semua orang yang datang kerumahnya.


Sekitar satu minggu  setelah hari raya /beberapa hari sebelum kematian  karni, Muncul lah kejadian kejadian aneh yang di alami oleh Karni.Kejadian pertama yang di alami pada hari minggu. Pada siang itu, Ibunya Melihat mulut Karni sedang menguyah nguyah sesuatu. Ia merasa heran dengan kelakuan anaknya, Kerana Ia tidak melihat benda apapun yang di kunyah oleh anaknya itu.  dan kerena merasa penasaran.Sang Ibu pun Bertanya kepada anaknya.

   ''' Kamu sedang apa karni?'' Tanya Ibunya
   '' Karni kan sedang makan,Mak. Itu orang ynag sedang menyuapi Karni.
Masa emak tidak melihatnya? Orang nya pakai jubah dan jilbab. orangnya tampan dan cantik.dua duanya juga baik''jawab Karni sambil meneruskan menguyahnya.

Keesokan harinya,yaitu hari senin malam, ketika Karni sedang berbaringan di kamarnya ,Ia melihat lewat jendela ada dua orang tamu yang datang ke rumahnya .Dan Di kursi panjang ruang tamu ada keponakan nya  yang sedang berbaringan. Adi namanya .. Karni memanggil manggil keponakannya agar  segera membuka pintu.

     '' Adi tolong buka pintunya, ada tamu yang datang ,suruh dia  masuk,jangan di biarkan saja..!''  perintah Karni pada keponakan nya itu.
   Mendengar suara Karni, Ibu Adah yang sedang berada di dapur segera menemui anak nya
   '' Ada apa Karni?'' Tanya Ibunya.
   ''Itu ada tamu yang datang kenapa tidak di suruh duduk?'' jawab Karni
   ''Tidak ada tamu Karni, Itu si adi sedang tiduran'' jawab ibunya.
   ''Saya tahu si Adi sedang tiduran,tapi ada tamu yang datang.pakaiannya putih putih memakai      sorban,'' jawab Karni. Ibunya tidak bisa menjawab lagi.

Pada Pagi harinya yaitu hari selasa, Karni meminta Ibunya  mendekat kepadanya .Ia ingin menyampaikan sesuatu  kepada orang tua yang di cintainya itu. Dengan suara yang jelas ,pelan tapi penuh perasaan, ia pun berpamitan kepada Ibunya ..
 '' Mak kemarilah sebentar,'' pinta Karni.
 '' Ada apa Karni?'' tanya Ibunya sambil mendekat pada anaknya.
 '' Emak jangan nangis ya ? kalau bulan  kemaren Karni belum rela meninggalkan Emak,sekarang Karni sudah Ikhlas dan Ridho meninggalkan Emak.Karni mau pulang,'' Ucap Karni sambil memandangi wajah Ibunya yang sudah tua itu
 '' Karni mau pulang kemana? ini kan rumah Karni.''
 ''Karni mau pulang ke rumah Karni. Rumah ini kan rumah sama sama .Karni sudah di panggil  oleh Allah .Karni sudah punya rumah disana .Karni minta Emak mengikhlas kan Karni,'' lanjut Karni.
Mendengar kata kata   anaknay, Ibu Adah tidak dapat membendung airmatanya lagi .Ia menangis sedih dan haru.Sedih  karena anaknya  akan meninggalkan nya untuk selamanya ,Dan haru karna anaknya begitu tabah menerima apa yang terjadi pada dirinya.
'' Emak jangan menangis,mak,''kata karni melihat titik titik airmata  yang mulai bergulir di pipi Ibunya .
'' Karni jangan  bilang seperti itu . tidak baik,karni'' tiba tiba Sofyan,kakak iparnya yang dari tadi diam saja di sebelah Ibu Adah ,ikut bicara.
'' Tapi Karni harus pamit pada Ibu.Ajal Karni sudah dekat. Karni gak mau Emak menangis dengan kepergian Karni'' jawab Karni.
'' Kalau Karni tidak mau Emak menangis, Karni tidak usah bilang bilang seperti itu. Lebih baik Karni simpan sendiri biar Emak tidak sedih,'' nasehat Sofyan.

Mendengar nasehat dari kakak iparnya ,akhirnya karni diam.Ia tak mau Ibunya menangis dan sedih karena ceritanya.  Siang harinya Karni mengaku melihat orang di jendela. Orang itu memanggil manggil Karni  hendak mengajaknya  pergi.Tetapi Karni tidak beranjak dari tempat tidurnya
'' Mak, di jendela ada orang melambaikan tangan kepada Karni. Dia mau mengajak Karni pergi. Orang nya baik sekali Mak, Tuh , lihat Mak...!'' '' kata Kari. Ibu dan saudara saudaranya hanya diam saja.
 Ada satu hal yang tidak disadari oleh Ibu Adah pada ahari itu, Ia tidak melihat sesuatu yang lain pada anaknya. Akan tetapi , Fuad anak menantunya yang tinggal di cipete(jaksel) Melihat perbedaan pada wajah Karni itu di bandingkan dengan hari hari yang lain. Pada hari itu Fuad .. datang bersama keluarganya menjenguk Karni yang sedah lama sakit.Fuad terkejut melihat wajah Karni yang pada saat itu kelihatan sangat cantik dengan dandanan yang lain dari biasanya.Wajah itu bukan hanya tampak lain, tetapi juga sangat bercahaya dengan terangnya kerena merasa aneh ,ia sempat bertanya kepada ibu mertuanya.
'' Mak, Apa Karni di dandanin hari ini?'' tanya Fuad merasa heran.
'' Tidak. tidak ada yang mendadaninya , memang ada apa?'' jawab Ibu Adah.
'' Saya lihat Karni cantik sekali seperti di dandani.Wajahnya juga bercahaya. Apa Emak tidak lihat?'' tanya Fuad. dan Ibu mertuanya hanya menggeleng.
Hari itu memang Karni tampak berbeda.Wajahnya kelihatan sangat cantik, seolah habis di dandani. Tapi tidak semua keluarga menyadari perbedaan itu.

Masih hari selasa,siang itu beberapa Ibu Ibu kelompok pengajian di sekitar rumahnya.Hri itu Kari masih mengenal semua orang yang datang ,menyalaminya dan meminta maaf kepada mereka.Bahkan kepada Ibu Ibu itu,Karni meminta untuk di sampaikan permintaan maafnya kepada Ibu Ibu lain yangdatang kerumahnya.Sepertinya Ia sudah tahu kalau ajalnya sudah dekat.

Pada malam harinya yaitu malam Rabu,malam teakhir dalam hidupnya.Karni sempat bertanya kepada Ibunya.
''Mak ... ,malam ini malam apa?''tanya Karni.
''Malam Rabu ,''jawab Ibunya.
''Malam Rabu itu bagus apa tidak ya?'' tanya Karni lagi.
''Semua hari bagus ,tidak ada hari yang tidak bagus, memangnya ada apa ? Ibu balik bertanya .
''kalau begitu Karni mau pulang,, tapi besok saja pulangnya,hari Rabu .. kata Karni.

Pada waktu subuh Karni mengaku di datangi dua orang tamu . satu laki laki dan yang satu perempuan Yang laki laki memakai jubah ,dan yang perempuan memakai jilbab.Mereka tampan dan cantik serta baik. Kedua orang ini memegangi tangan Karni,sehingga Karni tidak bisa melihat tangannya sendiri.

Pada jam tujuh pagi,Karni semakin menyadari bahwa ajalnya semakin dekat.Ia sudah melihat ada orang yang datang untuk membawanya pergi dari dunia fana ini.Tetapi Karni tidak merasa takut kepada orang  yang mungkin jelmaan dari Malaikat Maut itu. ia malah menganggap orang yang datang itu sebagai kekasihnya kedatangan orang itu di beritahuakan kepada Ibunya.
''Mak pacar Karni  sudah datang .Orangnya tampan sekali.Dia mau menjemput Karni'',Ucap Karni kepada Ibunya

Ibu Adah tak menyangka kalau kata kata itu merupakan kata pamit dari anaknya.Tidak lama setelah mendengar kata kata anaknya  itu, ia pun berdiri hendak keluar kamar meninggalkan anaknya sebentar.Tetapi niat itu di batalkan  begitu melihat tatapan mata anaknya  yang tidak mau berpaling m memandanh wajahnya.

''Saya tidak tahu kalau waktu itu  dia benar benar pergi ,Dia menatap saya lama sekali .lalu mulutnya komat kamit,entah menbaca apa. Ternyata  ajalnya benar benar datang. Ia Meninggal dengan tangan nya memegang tasbih dan bibirnya tersenyum,''innalillahi wainnaillahiroji'un.''

0 komentar: