Search This Blog
Sabtu, 12 Februari 2011
NYANYIAN SANG BIJAK
Lir-ilir, lir-ilir
tandure wis sumilir
tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar
cah angon..cah angon penekno blimbing kuwi
lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro
dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir
dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore
mumpung padhang rembulane mumpung jembar kalangane
yo surako… surak hiyo…
terjemahan :
Bangunlah.. bangunlah..
Pohon sudah mulai bersemi,
Demikian menghijau bagaikan gairah pengantin baru
Anak penggembala, tolong panjatkan pohon blimbing itu,?
walaupun licin (susah) tetap panjatlah untuk mencuci pakaian
Pakaian-pakaian yang koyak (buruk) disisihkan
Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti sore
Mumpung terang rembulannya
Mumpung banyak waktu luang
Mari bersorak-sorak ayo…
Makna :
@Lir-ilir, lir-ilir ,
tembang ini diawalii dengan ilir-ilir yang artinya bangun-bangun atau bisa diartikan hiduplah (karena sejatinya tidur itu mati) bisa juga diartikan sebagai sadarlah. Tetapi yang perlu dikaji lagi, apa yang perlu untuk dibangunkan?Apa yang perlu dihidupkan? hidupnya Apa ? Ruh? kesadaran ? Pikiran? terserah kita yang penting ada sesuatu yang dihidupkan, dan jangan lupa disini ada unsur angin, berarti cara menghidupkannya ada gerak..(kita fikirkan ini)..gerak menghasilkan udara ini adalah ajakan untuk berdzikir. Dengan berdzikir, maka ada "sesuatu" yang dihidupkan. Arti secara universalnya ialah agar kita bangkit dari keterpurukan.
[13:4] Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.
( AR RA'D (GURUH) ayat 4)
@tandure wus sumilir, Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar.
Bait ini mengandung makna kalau sudah berdzikir maka disitu akan didapatkan manfaat yang dapat menghidupkan pohon yang hijau dan indah. Pohon di sini artinya adalah sesuatu yang memiliki banyak manfaat bagi kita. Sedemikian maraknya perkembangan masyarakat terhadap Islam, namun taraf penyerapan dan implementasinya masih level pemula, layaknya penganten baru dalam jenjang kehidupan pernikahannya.
@Cah angon.. cah angon penekno blimbing kuwi.
Cah angon maksudnya adalah seorang yang mampu membawa makmumnya, seorang yang mampu “menggembalakan” makmumnya ke jalan yang benar. Bisa jg d artikan agar kita mengendalikan hati dan hawa nafsu kita.
Lalu,kenapa “Blimbing” ? Blimbing itu berwarna hijau dan memiliki 5 sisi. Jadi blimbing itu mengisyaratkan Islam, yang dicerminkan dari 5 sisi buah blimbing yang menggambarkan rukun Islam yang merupakan Dasar dari agama Islam. Kenapa “Penekno” ? ini adalah ajakan para wali kepada untuk mengajak masyarakat untuk mengikuti jejak para rosul dalam melaksanakan Islam.
@Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro.
Walaupun dengan bersusah payah, walupun penuh rintangan, tetaplah d jalankan untuk membersihkan pakaian kita. Yang dimaksud pakaian adalah taqwa. Pakaian taqwa ini yang harus dibersihkan.
@Dodotiro dodotiro, kumitir bedah ing pinggir.
Pakaian taqwa harus kita bersihkan, yang jelek jelek kita singkirkan, kita tinggalkan, perbaiki, rajutlah hingga menjadi pakain yang indah ”sebaik-baik pakaian adalah pakaian taqwa“.
[7:26] Hai anak Adam {530}, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa {531} itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.
(AL A'RAAF (Tempat tertinggi) ayat 26)
@dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore.
bahwa suatu ketika kamu akan mati dan akan menemui Sang Maha Pencipta untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatanmu. Maka benahilah dan sempurnakanlah ke-Islamanmu agar kamu selamat pada hari pertanggungjawaban kelak.
[74:38] Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,
(AL MUDDATSTSIR (ORANG YANG BERKEMUL) ayat 38)
@Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane.
Para wali mengingatkan agar melaksanakan hal tersebut ketika pintu hidayah masih terbuka lebar, ketika kesempatan itu masih ada di depan mata, ketika usia masih menempel pada hayat kita.
[16:70] Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
(AN NAHL (LEBAH) ayat 70)
[35:37] Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan ? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.
(FAATHIR (PENCIPTA) ayat 37)
[36:68] Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya) {1272}. Maka apakah mereka tidak memikirkan?
YAA SIIN ayat 68)
[2:96] Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberiumur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
(AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 96)
@Yo surako surak hiyo.
Setelah melaksanakan semuanya secara benar, maka datanglah kebahagiaan. Sambutlah seruan ini dengan sorak sorai sebagai tanda kebahagiaan.
[3:171] Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman
(ALI 'IMRAN (KELUARGA 'IMRAN) ayat 171)
Moga bermanfaat..salam ukhuwah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar