Search This Blog

Jumat, 07 Januari 2011

RANGKAIAN KATA UNTUK ISTRI

Jangan sungkan mengatakan pujian. Ingat, pujian itu hakikatnya untuk Allah SWT. Misalnya, kita mengatakan, "Masya Allah, abi bangga punya istri seperti umi. Tidak hanya cantik parasnya tapi juga hatinya."

Ungkapan cinta biasanya terkikis oleh waktu. Semakin lama usia pernikahan, bahasa cinta kepada pasangan justru semakin jarang terdengar. Hal itu pernah saya rasakan. Ketika itu saya baru menyadari bahtera rumah tangga yang telah kami arungi hampir 15 tahun terasa kering. Saya segera introspeksi diri. pentingkah menyatakan perasaan cinta kepada pasangan kita? Akhirnya saya menemukan jawabannya.

Ternyata, ungkapan kasih sayang itu bagaikan getah perekat keharmonisan rumah tangga. Selain itu, bahasa cinta bagaikan gizi keintiman dan vitamin bagi jaminan tali kasih. Saat kita menyatakan perasaan sayang atau cinta, hal itu bagaikan sebatang cokelat yang terpapar sinar matahari, dapat melumerkan kebekuan komunikasi.

Bahasa tersebut menciptakan suasana akrab dengan indah. Faktanya, keharmonisan rumah tangga senantiasa diwarnai romantisme dan kasih sayang jauh dari berbagai macam tindakan kekerasan. Makanya, saya menghimbau semua ikhwan untuk tidak menyepelekan perkara ini.

Allah SWT menciptakan istri kita dengan berbagai keistimewaan serta kelembutan perasaan. Jangan heran jika para istri ingin mendapat perlakuan penuh cinta dan kelembutan. Menurut saya, untuk perkara ini, para suami pun ingin diperlakukan sama. Itulah alasan mengapa Allah SWT menyatukan makhluknya berpasang-pasangan. Sebab, keduanya dapat saling melengkapi atau dikenal sebagai belahan jiwa.

Bahasa cinta sangat diperlukan untuk menyatakan perasaan. Pilihan kata atau kalimat serta afirmasi nan syahdu yang menyejukkan hati amat disukai pasangan kita. Maka, dikala lapang berilah dia pujian sedangkan dikala sempit berilah dia harapan dan dikala lemah berilah dia kekuatan.

Sesuai tuntunan syariat, kalimat doa lebih tepat dalam kondisi apa pun. Pujian, sanjungan dan kata-kata yang menentramkan, membesarkan hati serta memberi harapan dilakukan atas nama cinta. Hal ini sebagai bentuk penghargaan atas segala amal bakti serta kesetiaannya mendampingi kita.

Ada kalanya seseorang tidak piawai merangkai kata untuk membuat pasangannya bahagia. Apalagi jika harus bersyair seperti Habiburrahman El Shirazy dalam karya fenomenalnya, Ayat-ayat cinta.

Namun, hendaklah kita tak berkecil hati. Sebab, kita dapat melakukan hal lain, misalnya mengungkapkan perasaan kasih sayang dengan bahasa tubuh. Seperti yang dilakukan Rasullullah SAW terhadap istri-istrinya. Jangan sungkan untuk sekedar memberi kecupan disela-sela istirahat santai bersama keluarga. Lakukan dengan penuh keikhlasan dan niatkan sepenuhnya ibadah kepada Allah SWT.

Jangan sungkan mengatakan pujian, Ingat, pujian itu hakikatnya untuk Allah SWT. Misalnya, kita mengatakan, "Masya Allah, abi bangga punya istri seperti umi. Tidak hanya cantik parasnya tapi juga hatinya."

Selain itu, kita jangan asal menilai hasil pekerjaan istri tercinta. Lebih baik, kita memotivasinya dengan mengatakan, "Subhanallah, Umi luar biasa. You are the best."

Ucapan maaf pun tidak tabu dalam kamus kasih sayang. Jangan ada keterpaksaan ketika meminta maaf atas kekhilafan, sekecil apapaun itu kepada istri tercinta. "Afwan umi, abi khilaf."

Dari lubuk hati terdalam, disertai ketulusan serta ta'dhim. Izinkan saya atas nama para suami mengungkapkan rasa cinta yang sesungguhnya. Terbukti, tidak ada kasih abadi dan teman sejati kecuali dirimu wahai umi. Waktu berlalu, setelah sekian lama engkau menemani diriku baik dalam suka maupun duka, dalam lapang maupun sempit. Engkau tetap setia. Maka, untuk kesekian kalinya aku nyatakan, 'Aku cinta kamu."

0 komentar: